Taman Nasional Wasur merupakan bagian dari lahan basah terbesar di Papua dan yang masih alami. Biodiversitasnya membuat taman nasional ini dijuluki sebagai "Serengeti Papua".
Merauke merupakan destinasi yang cukup spesial buat saya, bukan karena destinasi lain di Indonesia tidak spesial. tetapi Merauke merupakan destinasi impian saya ketika 6 tahun lalu saya menginjakkan kaki di Sabang Aceh, pada saat di Sabang Aceh saya berjanji suatu hari nanti saya akan menginjakkan kaki di Merauke Papua yang merupakan ujung Timur Indonesia. Matahari terbit pertama kali di Timur Indonesia yaitu di Merauke, tetapi kenapa banyak orang lebih mengenal Sabang sampai Merauke ya, tetapi perdebatan ini menjadikan kedua destinasi Sabang & Merauke menjadi destinasi yang cukup populer. saking populer kedua destinasi ini sampai sampai tidak perlu dipromosikan lagi hehe..
saya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mengunjungi Merauke, dikarenakan informasi pariwisata yang sangat terbatas. saat saya googling dan riset sangat sedikit informasi yang bisa saya dapat, dan tidak ada lokal contact yang membuat saya ragu untuk menuju kesana. beberapa bulan yang lalu teman baik saya om ius yang beliau tinggal di Merauke kebetulan ke Jakarta dan saat itu saya meminta informasi lengkap tentang Merauke dan akhirnya sekarang saya bisa menikmati keindahan alam Merauke Papua.
Perbatasan Sota dan Taman Nasional Wasur
ada destinasi yang wajib dimasukkan dalam daftar kunjungan, terutama bagi wisatawan Nusantara. Sota merupakan sebuah distrik yang terletak sekitar 80 km dari Merauke. Meski kondisinya masih sederhana, distrik ini memiliki makna tersendiri bagi bangsa Indonesia karena menjadi daratan terakhir Indonesia di bagian timur, yang berbatasan langsung dengan Papua New Guinea. Suasana di kawasan perbatasan ini cukup nyaman. Selain tugu perbatasan, di area ini juga terdapat taman yang dilengkapi dengan beberapa pondok bergaya Honai (rumah adat Papua yang berbentuk kubah dan beratap jerami). Di salah satu sudut taman, pengunjung juga bisa menemukan sebuah bangunan unik, yakni Musamus. Layaknya sebuah tugu, bangunan setinggi sekitar dua meter dan berwarna cokelat ini adalah sarang semut. Selain di area perbatasan tersebut, Musamus juga banyak dijumpai di beberapa spot di Taman Nasional Wasur dengan ukuran yang beragam, dari mulai beberapa centimeter hingga 3 meter.
untuk menuju ke Perbatasan Sota ini kita harus melewati Taman Nasional Wasur, selama 1.5jam perjalanan dari Kota Merauke kita bisa melihat dikanan kiri danau kecil yang ditumbuhi Teratai dan padang rumput savana yang menghampar luas. yang unik dan sangat menarik kita bisa jumpai banyak rumah semut di Taman Nasional ini, kita bisa menepi dipinggir jalan dan melihat Rumah Semut Musamus setinggi 3 sampai dengan 4 meter langsung dihadapan kita. untuk melihat Rumah semut ini diharapkan berhati hati karena kita harus melalui padang rumput savana dan disini masih banyak dijumpai ular berbisa dan serangga lainnya. begitu melihat rumah semut begitu dekat ada perasaan kagum akan hasil karya para semut ini. ada pepatah masyarakat setempat yang menyebutkan " jangan lihat badan kita yang kecil, tetapi lihatlah Mahakarya kita yang begitu besar"
|
Rumah semut atau Musamus yg berada ditengah hutan TN Wasur, hati2 gan banyak ular dan serangga disini. |
Bagi Travelers yang berasal dari Ibukota yang ingin mengexplore Merauke Papua, perjalanan dapat dilakukan menggunakan layanan penerbangan dari Merpati Nusantara Airlines, yang melayani penerbangan ke Merauke sebanyak 3 kali dalam seminggu. lama perjalanan 8 jam total dan biasanya transit terlebih dahulu di Makasar. untuk transportasi darat kita bisa menyewa mobil di bandara dengan rate Rp 600.000 sd 700.000 belum termasuk bensin dan supir. di Kota Merauke juga banyak hotel dan homestay yang terjangkau dan bersih.